foto1
foto1
foto1
foto1
foto1
.

SMK Negeri 27 Jakarta

Visitors Counter

TodayToday870
YesterdayYesterday1105
This_WeekThis_Week1975
This_MonthThis_Month870
All_DaysAll_Days2114929
IP Anda : 216Dot73Dot216Dot85
User Rating:  / 0

 

MINAT baca selama ini menjadi salah satu masalah besar bagi bangsa Indonesia. Betapa tidak, saat ini minat baca masyarakat Indonesia termasuk yang terendah di Asia.

Indonesia hanya unggul di atas Kamboja dan Laos. Padahal semakin rendah kebiasaan membaca, penyakit kebodohan dan kemiskinan akan berpotensi mengancam kemajuan dan eksistensi bangsa ini. Parahnya lagi, rendahnya minat baca bukan hanya terjadi pada masyarakat umum, di SD, SMP, SMA, bahkan di perguruan tinggi pun minat baca mahasiswa sangat rendah. Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan kondisi di Jepang.

Saat ini tentu kita sudah melihat bagaimana kemajuan perkembangan iptek di Jepang. Semua itu disebabkan karena pemerintah Jepang sangat memprioritaskan kebutuhan bahan bacaan masyarakatnya, terutama anak-anak sekolah dan mahasiswa, sehingga tak mengherankan jika perpustakaan, terutama di kampus-kampus Jepang, selalu ramai dikunjungi mahasiswa.

Berbeda dari kondisi perpustakaan kampus di Indonesia, perpustakaan kampus tak lebih hanya sebagai tempat penyimpanan dan pajangan berbagai koleksi buku dan bahan referensi lainnya. Lebih ironis lagi, perpustakaan kampus sering dijadikan sebagai tempat untuk pacaran, bukan tempat membaca dan berdiskusi.

Sebagai seorang mahasiswa dan calon ilmuwan, perpustakaan seharusnya menjadi tempat yang paling dicari, terutama dalam mencari referensi untuk membuat atau menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan.

Read more...

User Rating:  / 1

 

Menjadi penyandang penyakit HIV/AIDS (ODHA) tentu tidak ada yang menginginkan, karena bermimpi menjadi ODHA akan berhadapan dengan 1001 macam persoalan yang tidak menyenangkan.

 

Disalahkan, dikucilkan, dihina dan perlakuan buruk lainnya akan menjadi teman perjalanan dalam menjalani sisa hidup sebagian besar ODHA.

"Bahkan yang tragis, ada yang dikurung dalam sebuah gubuk di desa, kemudian mendapatkan makanan apabila ada yang memberi, itupun dilempar dari jauh karena warga takut terjangkiti.

Penyakit yang sangat ditakuti ini, menurut konsultan kasus HIV/AIDS di Sulsel Prof DR dr Alimin Maidin, HIV adalah virus yang membunuh sel darah putih (CD4) di dalam tubuh. Padahal peranan sel darah putih adalah membantu melawan infeksi dan penyakit yang masuk ke dalam tubuh.

Sedangkan AIDS terjadi setelah virus HIV masuk ke dalam tubuh seseorang dan berusaha menghancurkan sistem kekebalan tubuh.

"Ketika sistem kekebalan tubuh seseorang sudah rusak, maka tubuh akan mudah terserang penyakit yang ada di sekitarnya, khususnya penyakit TBC," kata guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ini.

Mengenai penularan HIV/AIDS, lanjut dia, perlu sosialisasi yang gencar, karena masih ada stigma jika HIV/AIDS dapat menular melalui kontak sosial atau pergaulan biasa misalnya pacaran "biasa", makanan/minuman, melalui udara, ludah dan kotoran.

Termasuk melalui kolam renang, telepon, toilet, gigitan nyamuk atau serangga. Padahal semua itu tidak benar.

Virus HIV hanya menular melalui jarum suntik, seks bebas dan bayi yang ibunya positif HIV.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu waspada jika orang di sekitar kita mengalami gejala-gejala HIV/AIDS yakni rasa lelah dan sakit kepala yang berlangsung terus-menerus (kontinyu).

Selain itu, juga demam kontinyu, penurunan berat badan, pembesaran kelenjar getah bening, batuk berat dan tidak sembuh-sembuh, diare kontinyu, mudah mengalami pendarahan dan mudah terserang penyakit.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sulsel diketahui, kelompok resiko tinggi terkena HIV/AIDS adalah homoseksual, pengguna narkoba, pekerja seks komersial, penerima transfusi darah, petugas kesehatan, pelancong atau wisatawan, serta yang berusia produktif yakni 20 - 34 tahun.

Adapun jumlah penderita HIV pada 2013 mencapai 3.118 orang dan AIDS 1.163 orang. Padahal 2008 penderita HIV/AIDS masih 2.366 orang.

Dari jumlah penderita HIV/AIDS 2013, terdapat penderita HIV sekitar 2.700 orang, sedang yang menderita AIDS mencapai 874 orang. 

User Rating:  / 9

Jl. Dr. Sutomo No. 1 Jakarta Pusat

Telp : (021)3845739 Fax : (021)3524973

Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. / This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

User Rating:  / 1

Arabic Japanese French German Chinese Simplified

Flag Counter

Copyright © 2014 SMK Negeri 27 Jakarta Rights Reserved